Welcome

WELCOME TO MY BLOG...
HOPE USE FULL
Http://amaliakusyanti.blogspot.com

Kamis, 09 Agustus 2012

Empat Tipe Kepribadian

Mengenal kepribadian sangat penting saat kita berinteraksi dengan banyak orang. Dengan mengetahui kepribadian mereka bukan berarti bebas menyebutkan kekurangannya, akan tetapi memberikan kita gambaran bahwa pribadi manusia sangat unik dan melengkapi satu sama lain.
Tipe Kepribadian Koleris
Koleris merupakan karakter orang yang keras, tegas dan sangat menuntut. Energinya yang besar mampu membuatnya melakukan hal-hal yang sulit, koleris memiliki dorongan dan keyakinan kuat akan kemampuan mereka, pantang menyerah dan tidak mengenal kata gagal dalam hidupnya. Selain energi yang besar, mereka juga berpikir dengan sanga cepat. Cepat dalam mengambil keputusan. Orang koleris tidak bisa diam, mereka selalu saja mencari suatu pekerjaan, kegiatan atau proyek untuk dikerjakan. Berdiam diri adalah hal bodoh bagi mereka. Lingkungan yang penuh dengan tantangan adalah lingkungan yang mampu membuatnya semakin percaya diri dan mengasah kemampuannya pada tingkat yang optimal.
Mereka memiliki bakat menjadi pemimpin, sangat dinamis dan aktif serta sangat membutuhkan perubahan. Jika melihat kesalahan, maka walaupun tidak diminta maka mereka merasa perlu ikut memperbaiki kesalahan itu sebab, orang koleris merasa memiliki tanggung jawab. Dalam pekerjaan, orang koleris berorientasi pada target yang harus dicapai, bila menghadapi masalah, maka mereka akan selalu mencari pemecahan praktis. Mereka juga sangat tidak suka orang yang bekerja sangat lamban dan berbicara tidak langsung pada sasaran (straight to the point). Bila harus melakukan perdebatan maka mereka akan menyiapkan diri dengan sangat baik. Hal ini agar mereka bisa memenangkan perdebatan atau diskusi yang akan mereka lakukan. Keyakinan diri dan kekuatan orang koleris membuat mereka unggul dalam keadaan darurat yang membutuhkan kecepatan berpikir dalam mengambil keputusan. Kemampuan alami orang koleris ini membuat mereka mampu menyelesaikan sendiri hampir semua masalah sehingga mereka jarang membutuhkan bantuan orang lain.
Orang koleris juga jarang atau hampir tidak pernah menangis. Jika mereka menjadi pemimpin maka mereka paling tidak suka orang yang plin plan, banyak bicara tapi tidak produktif. Sebenarnya kelemahan pribadi koleris tidak ada, yang ada adalah kekuatan yang digunakan secara berlebihan. Keinginan mereka untuk menjadi pribadi nomor satu adalah hal yang alami bagi mereka. Ini tidak berarti bahwa mereka egois, tetapi ini lebih disebabkan oleh dorongan perasaan bahwa kalau mereka sudah mendapat posisi atau keadaan yang baik maka mereka akan mampu membantu orang lain dengan lebih baik. Orang koleris memang terkadang kurang bijaksana. Dalam bertindak mereka seringkali bisa menjadii sangat marah terhadap hal-hal kecil atau tindakan yang mereka anggap bodoh. Dan kalau sudah marah, mereka bisa sangat kasar dalam berbicara  (sarkastis), mereka dapat menghancurkan Anda hanya dengan menggunakan kata-kata. Walaupun demikian mereka juga mudah memaafkan orang lain. Dan sangat mudah melupakan kemarahannya. Sering terjadi saat orang disekitarnya masih bingung dengan apa yang terjadi, orang koleris sudah lupa apa yang tadi membuatnya marah.
Tipe Kepribadian Sanguin
Orang sanguine terkenal ramah dan sangat suka bicara. Ia bisa berbicara dengan siapa saja dengan menggunakan topik apa saja. Mereka penuh inspirasi dan juga sangat aktif. Dengan kemampuan bicara yang prima, sanguine bisa mempengaruhi orang lain untuk percaya pada apa yang mereka katakan. Mereka bisa menjadi pembicara yang hebat dan sekaligus motivator yang menyenangkan. Sikap mereka cenderung optimistis. Selain pintar mempengaruhi orang lain ternyata ia juga mampu dipengaruhi orang lain. Berbeda dengan orang koleris yang suka memegang kendali, orang sanguine cenderung menjadi pengikut, mereka suka jika semua orang senang padanya. Ia bisa mempunyai banyak kawan dan banyak mengenal orang penting.
Orang sanguine memiliki rasa humor yang tinggi, sehingga ia disukai oleh orang banyak. Ditambah lagi dengan antusiasme dan sikap yang ekspresif, mereka selalu menjadi bintang dalam setiap pertemuan. Mereka sangat menyukai pujian dan perhatian. Mereka adalah orang yang mempunyai impian-impian besar serta sangat kreatif dalam merencanakan sesuatu. Namun, sayangnya mereka hanya pintar bermimpi dan berencana tetapi kurang terdorong untuk mewujudkan impian dan rencananya. Disamping itu orang sanguine sering tidak disiplin dan pelupa.
Kebutuhan dasar mereka adalah pengakuan dan penghargaan. Mereka sangat takut kehilangan popularitas dan kawan, sehingga sangat rawan akan godaan dan cobaan. Dalam hal pekerjaan, orang sanguine sangat tidak suka pada pekerjaan yang rutin dan monoton. Namun sangat menyukai pekerjaan yang spontan dan penuh dengan kreativitas. Mereka mempunyai energi dan antusiasme, pandai memberikan ilham bagi orang lain dan pintar mendorong serta memotivasi orang lain untuk ikut bekerja. Orang sanguine tidak merasa kesulitan untuk berbicara dengan orang lain akan tetapi sangat sulit mendengarkan orang lain untuk berbicara. Mereka cenderung bertindak sebelum berpikir dan terkadang kurang tegas sehingga mudah diperalat oleh orang lain.
Tipe Kepribadian Phlegmatis
Jika Anda ingin berkawan maka orang phlegmatislah orangnya. Sebab mereka tidak suka menuntut, orang yang manis, tidak mendesak dan tidak suka memerintah. Mereka mempunyai  sifat pemalu dan tidak suka menonjolkan diri. Menyukai keramaian atau sosialisasi sejauh keramaian tersebut tidak berpusat pada dirinya. Orang phlegmatis adalah pribadi yang sopan dan mempunyai aturan yang baik dalam pergaulan. Tidak menyukai konflik dan pertentangan. Mereka mampu menjadi penengah yang baik karena tidak mudah tersinggung. Berlawanan dengan orang sanguine yang terbuka, pribadi phlegmatis tertutup walaupun suka bersosialisasi. Mampu menjadi pendengar yang baik. Dalam bekerja, mereka hanya bisa mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu tertentu. Mampu bekerja secara monoton dan berulang-ulang serta tidak banyak variasi. Pribadi phlegmatis mampu menyimpan rahasia, jika mereka sudah berjanji untuk menyimpan rahasia maka mereka tidak akan pernah mau dengan sengaja menceritakan rahasia itu kepada orang lain.
Satu hal yang sulit bagi pribadi phlegmatis adalah untuk berkata “tidak”. Mereka memiliki sifat menyerah dan suka menyenangkan orang lain. Mereka akan berusaha mengerjakan apa yang diinginkan oleh orang lain. Sifat inilah yang terkadang dimanfaatkan oleh tipe kepribadian lain. Mereka dengan mudahnya dibujuk untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin mereka lakukan atau membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Mereka suka dengan keadaan yang stabil, dan cenderung tak ingin keluar dari comfort zone  mereka. Phlegmatis tidak menyukai kejutan atau perubahan yang drastis. Karena mereka tidak terlalu banyak menuntut maka pribadi ini dapat menerima hidup apa adanya. Berkawan dengan orang phlegmatis sangatlah menyenangkan karena mereka adalah orang yang rendah hati, sabar dan simpatik. Mereka mempunyai rasa simpati dan empati yang besar terhadap penderitaan orang lain.
Orang phlegmatis adalah pribadi konservatif, mereka selalu berpegang pada norma dan aturan yang bagi mereka sudah terbukti keberhasilannya. Disamping itu mereka sangat praktis dan selalu mencari solusi yang paling sederhana dari setiap masalah yang dihadapi. Orang phlegmatis kadang kala menjadi sangat penakut, plin plan karena tidak ingin mengecewakan orang lain atas jawaban yang diberikan. Orang phlegmatis juga cenderung mencari selamat, mereka takut mendapat malu. Orang phlegmatis kadang kala kurang bersemangat, kurang motivasi. Mereka lebih suka diam dan menunggu perintah untuk mengerjakan sesuatu.
Tipe Kepribadian Melankolis
Orang melankolis adalah orang yang sangat serius dan tertutup, namun cerdas dan sangat kritis dalam berpikir. Mereka mampu mengerjakan satu pekerjaan dengan sangat tekun dibandingkan dengan tipe kepribadian lain. Mereka memahami sesuatu setahap demi setahap, dan mereka menjalani sebagian besar hidupnya dengan sangat serius. Mereka bisa melihat hal-hal yang tidak terlihat kebanyakan orang karena tingkat ketelitian dan ketajaman analisisnya. Mereka adalah individu yang cakap.
Orang melankolis sangat berhati-hati, teliti dan suka curiga. Mereka tidak senang membuat kesalahan. Orang melankolis senang dengan detail, mereka menyukai data, fakta, angka-angka dan grafik. Orang melankolis menuntut “ikut aturan”. Mereka taat mengikuti instruksi dengan seksama dan tidak mengerti mengapa orang lain tidak bisa melakukan hal yang sama. Mereka tidak keberatan jika tidak mendapat pujian atas pekerjaannya, tetapi mereka akan sangat marah jika disalahkan atas apa yang tidak mereka perbuat. Mereka merasa bahwa pekerjaan akan mencerminkan siapa diri mereka. Oleh karena itu hasil kerjanya harus benar dan baik.
Orang melankolis juga sangat konsisten. Sama seperti orang phlegmatis, orang melankolis senang mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama. Prinsipnya, jika telah berhasil satu kali mengapa harus mengubahnya? Sifat konsisten ini juga membuat orang melankolis cenderung menjadi conformist, khususnya bila suatu cara atau metode yang ingin digunakan telah terbukti berhasil dengan baik, maka mereka cenderung tidak mau menggunakan cara lain.
Orang melankolis memiliki perasaan yang sangat halus, mereka tidak mau menyinggung perasaan orang lain. Sebaliknya demikian juga, mereka tidak mau orang lain menyinggung perasaan mereka. Bila seseorang membuat mereka marah dan orang itu tidak meminta maaf, maka orang melankolis akan menyimpan kemarahan dan dendam mereka untuk waktu yang lama. Dalam pekerjaan, orang melankolis selalu berorientasi pada jadwal, mereka menentukan standar yang tinggi dan bersifat perfeksionis. Sangat terorganisir dan tertib.
Orang melankolis sangat sulit memulai interaksi dengan orang lain. Mereka juga suka berteori. Tidak suka bersosialisasi dan merasa damai dan bahagia dengan diri mereka sendiri.
Setiap kepribadian diatas akan saling berkombinasi satu sama lain. Misalnya koleris-sanguin, sanguine-koleris, koleris-melankolis, melankolis-koleris, melankolis-phlegmatis, phlegmatis-melankolis, sanguine-phlegmatis, phlegmatis-sanguin.
Bagi yang ingin mengetahui tipe kepribadiannya, silahkan tinggalkan jejak pada Comment. Saya akan mengirimkan kuisnya. Dan Insya Allah Anda akan tau berada pada tipe pribadi yang mana. Sebagai tambahan, saya juga akan memberikan tips memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian tersebut.
Semoga bermanfaat!

LAPORAN PPL JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM DI


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang kaya akan peninggalan-peninggalan purbakala baik berupa peninggalan purbakala bergerak maupun tidak bergerak. Peninggalan purbakala yang selanjutnya dikatakan sebagai benda cagar budaya merupakan data yang sangat penting dan bernilai tinggi bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan, sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan demi kepentingan nasional maupun penguatan jatidiri bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Nilai-nilai penting yang terkandung didalamnya merupakan paduan unsur-unsur yang saling terkait satu dengan lainnya sehingga harus dijaga keasliannya. Oleh karena itu, dalam setiap tindakan konservasi yang dilakukan tidak boleh bertentangan ataupun menimbulkan kerusakan terhadap nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Benda-benda cagar budaya baik yang bergerak maupun tidak bergerak akan mengalami interaksi dengan faktor-faktor lingkungan disekitarnya yang mengakibatkan terjadinya proses degradasi sehingga terjadi penurunan kualitas bahan benda cagar budaya dalam bentuk kerusakan dan pelapukan. Pada hakekatnya konservasi adalah merupakan suatu kegiatan yang bersifat teknis arkeologis, oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara sistematis dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku, baik secara teknis maupun arkeologis. Untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul, setiap tindakan konservasi yang diterapkan pada benda cagar budaya harus didasarkan pada diagnostik gejala pelapukan yang dihadapi di lapangan.

Oleh karena itu prosedur pemeliharaan, perlindungan, pemugaran, dokumentasi dan peblikasi Benda Cagar Budaya haruslah menjadi hal penting untuk difikirkan dan dilaksanakan, agar benarnya dalam proses pemeliharaan, perlindungan, pemugaran, dokumentasi dan publikasi Benda Cagar Budaya. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk menulis Laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini dengan Judul “Prosedur Pemeliharaan, Perlindungan, Pemugaran, Dokumentasi dan Publikasi Benda Cagar Budaya”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari  latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok masalah dalam bahasan ini adalah :
  1. Bagaimanakah prosedur pemeliharaan dan perlindungan Benda Cagar Budaya?
  2. Bagaimanakah prosedur pemugaran Benda Cagar Budaya?
  3. Bagaimanakah prosedur pendokumentasian dan publikasi Benda Cagar Budaya?

C.    Tujuan
Sesuai dengan rumusan  masalah di atas maka tujuan penulisan laporan PPL  ini diantaranya sebagai berikut:
1.      Untuk menjelaskan prosedur pemeliharaan dan perlindungan Benda Cagar Budaya.
2.      Untuk menjelaskan prosedur pemugaran Benda Cagar Budaya.
3.      Untuk menjelaskan prosedur pendokumentasian dan publikasi Benda Cagar Budaya.

D.    Waktu, Tempat dan Agenda Kegiatan
      Kegiatan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) dilaksanakan pada tanggal 23 Juli – 27 Juli 2012 di BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jambi), dengan agenda sebagai berikut:
No
Hari / Tgl
Jam
Materi
Instruktur
1.
Senin, 23/07/12
09.00-09.30

09.30-12.00

12.00-13.00
13.00-15.00
15.00-15.15

Peserta datang ke BP3 Jambi

Pembukaan, Pengarahan dan Perkenalan
Istirahat dan Shalat
Materi: Pemeliharaan BCB
Apel Sore

Ketua dan Sekretaris Jurusan
Panitia

Panitia
M. Mayendra
Panitia
2.
Selasa, 24/07/12
07.45-08.00
08.00-09.00

09.00-09.15
09.15-11.00

11.00-12.00
12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-15.15

Apel Pagi
Materi: Pemugaran

Istirahat
Materi: Dokumentasi

Materi: Perlindungan I
Istirahat Dan Shalat
Materi: Perlindungan II
Materi: Pemeliharaan
Apel Sore

Panitia
Yanto HM Manurung, S.S
Panitia
Chritina Novitri Andersin, S.Si
Henderi Kus, S.H
Panitia
Henderi Kus, S.H
M. Mayendra
Panitia
3.
Rabu, 25/07/12
07.45-08.00
08.00 – 11.30

11.30-12.30
12.30-15.00

15.00-15.15

Apel Pagi
Praktek Pokja (Kelompok Kerja) Pemugaran
Istirahat dan Shalat
Praktek Pokja (Kelompok Kerja) Pemugaran
Apel Sore

Panitia
Panitia

Panitia
Panitia

Panitia


4.
Kamis, 26/07/12
07.45-08.00
08.00-09.00
09.00-09.30

09.30-10.00

10.00-10.30

10.30-11.30

11.30-12.30
12.30-14.00
14.00-15.00


Apel Pagi
Peserta datang ke Candi Ma. Jambi
Praktek Analisis Data BCB di Candi Gumpung
Praktek Analisis Data BCB di Candi Tinggi II
Peserta datang ke Gedung Koleksi BCB
Praktek Analisis Data BCB di Candi Kedaton
Peserta ke BP3 Jambi
Istirahat dan Shalat
Praktek Pembuatan laporan PPL di Perpustakaan BP3 Jambi

Panitia
Panitia
Panitia

Panitia

Panitia

Panitia

Panitia
Panitia
Panitia
5.
Jum’at, 27/07/12
07.00-07.15
07.15-08.00
08.00-10.00

10.00-11.30

Apel Pagi
Pengarahan
Praktek Pembuatan Laporan PPL di Gedung Koleksi BP3 Jambi
Penutupan

Panitia
Panitia
Panitia

Panitia

E.     Tenaga Pengajar
Tenaga pemateri  antara lain:
  1. Muhammad Mayendra
Materi: Pemeliharaan Benda Cagar Budaya
  1. Henderi Kus, S.H
Materi: Perlindungan Benda Cagar Budaya
  1. Yanto HM Manurung, S.S
Materi: Pemugaran Benda Cagar Budaya
  1. Chritina Novitri Andersih, S.Si
Materi: Dokumentasi dan Publikasi Benda Cagar Budaya



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pemeliharaan dan Perlindungan (Konservasi) Benda Cagar Budaya
Dalam upaya pemeliharaan Benda Cagar Budaya tentu adanya suatu manajemen yang mengatur tentang cara dan prosedur pemeliharaannya. Pemeliharaan Candi yang terdapat di Situs Percandian Muaro Jambi pun menggunakan manajemen tertentu yaitu Manajemen Konservasi Benda Cagar Budaya Bahan Bata.
Unsur-Unsur Manajemen
1.      Perencanaan (Planning)
a.      Prinsip
ü  Sifat BCB, kuantitas dan kualitas terbatas.
ü  Fungsi BCB, sebagai bukti sejarah, jati diri dan warisan budaya.
ü  Kaidah/Aturan Konservasi
-          Otentisitas: Bahan, design, teknologi, pengerjaan dan tata letak.
-          Etika Konservasi: Efektif, efisien, aman dan reversible.
b.      Pola Pikir
ü  Faktor Internal: Bahan, teknologi dan sifat tanah.
ü  Faktor Eksternal: Abiotis dan biotis
c.       Metode
ü  Prosedur Konservasi
-          Permasalahan
-          Survei lapangan
-          Analisis / penelitian labolatorium
-          Pengujian
-          Perawatan
-          Evaluasi / pemantauan
-          Laporan

ü  Rekaman Konservasi
-          Sebelum
-          Selama
-          Sesudah
ü  Teknis Konservasi
Masalah
Teknik Konservasi
Gejala Kerusakan/
Pelapukan
Proses
Cara
Bahan
Penerapan
Syarat Teknis
Pecah
Mekanis
Disambung
Perekat pekat termosetting
Dioleskan, diinjeksi
Kental, merekat, kuat
Dikamuflase, Tambal
Perekat + Pewarna
Diterapkan dengan rasa seni
Warna dan tekstur serupa dengan BCB asli
Rapuh
Fisik
Dikonsolidasi
Perekat encer termoplastik
Disuntikkan, Dioleskan
Encer, merekat
Korosi/noda
Kimiawi
Dibersihkan
Agensia Pembersih/ pelarut organik
Dioleskan, waktu kontak, dibersihkan
Efektif tetapi aman
Jamur, Bakteri
Biologi
Dibersihkan
Pembersih, Pestisida
Dioleskan Disemprotkan Disuntikkan
Efektif tetapi aman


2.      Pengorganisasian (Organizing)
a.       SDM: Juru Pelihara dan Analis Lab. Konservator
b.      Anggaran: APBN, APBD, Swasta dan Masyarakat
c.       SARPRAS
ü  Sarana: Peralatan  Lab. Konservasi dan Bahan Konservasi
ü  Prasarana: Daerah Kerja Tangga Atau Perancah

3.      Pelaksanaan (Actuating)
a.      Sebelum Pelaksanaan
ü  Observasi
ü  Identitifikasi hasil observasi
ü  Pengujian efektifitas bahan konservasi
ü  Rencana penanganan
ü  Pengujian bahan
b.      Persiapan
ü  Peralatan konservasi
ü  Peralatan perekaman
ü  Bahan perawatan
ü  Area kerja
c.       Perawatan
ü  Preventif
ü  Kuratif
d.      Perbaikan
ü  Perekatan/ Pengeleman
ü  Pengisian Lubang Bekas Serangga
ü  Penyelarasan Warna/ Kamuflase
e.       Sesudah Pelaksanaan
Penyimpanan
Sasaran                              : BCB bergerak bahan Bata
Tempat Penyimpanan        :
ü   Dibawah atap (bangunan rumah, bangsal)
ü   Ukuran sesuai dengan jumlah dan besarnya
ü   Kondisi ruangan terkontrol

4.      Pengawasan (Controlling)
ü  Who (Siapa)?                    : Konservator, Tenaga Ahli, Masyarakat,
ü   What (Apa)?                    : Seluruh Kegiatan Konservasi
ü   Where (Dimana)?             : Di Lokasi BCB
ü   How (Bagaimana)?          : Dengan Cara Pemantauan dan Evaluasi
ü   When (Bilamana)?           : Mulai Perencanaan dan Pelaksanaan)

B.     Pemugaran Benda Cagar Budaya
  1. Pra Pemugaran
a.      Penelitian
          - Studi Kelayakan Pemugaran
          - Studi Teknis Pemugaran
b.      Pendokumentasian
ü  Perekaman Data Verbal
ü  Perekaman Data Piktorial
§  Pemetaan
-          Peta Situasi (skala 1 : 1000 s.d. 1 : 5000)
-          Peta Lokasi (skala 1 : 1000)
§  Penggambaran
-          Gambar Pra Rekonstruksi
-          Gambar Rencana Rekonstruksi
-          Gambar Konservasi
-          Gambar Temuan
§   Pemotretan
-          Situasi
-          Detail

  1. Pemugaran
a.      Penelitian
ü  Sistem Konstruksi susunan bata
ü  Tanda-tanda yang terdapat pada bata
ü  Temuan
ü  Tahapan pembangunan candi
b.      Pendokumentasian
ü  Perekaman Data Verbal
ü  Perekaman Data Piktorial
§  Pemetaan
Pengukuran kedudukan bangunan untuk pemasangan kembali
§  Penggambaran
-          Penggambaran setiap lapis yang akan dibongkar
-          Penggambaran setiap lapis bata hasil pemasangan kembali
-          Penggambaran temuan hasil konservasi
-          Penggambaran hasil perkuatan struktur candi
-          Penggambaran hasil pelaksanaan pemugaran
§  Pemotretan
-          Situasi
-          Detail
  1. Pelaksanaan Pemugaran
a.      Pekerjaan Persiapan
ü  Sarana
Peralatan dan bahan kerja penelitian, pendokumentasian pemugaran, konservasi
ü  Prasarana
§  Daerah kerja
§  Bengkel kerja (werkeet)
§  Tempat penampungan
§  Perancah 

ü  Tenaga Kerja
                            - Tenaga ahli
                            - Pelaksana (Tekno Arkeologi)
                            - Penunjang Teknis (pemetaan & penggambaran)
                            - Pekerja
                            - Pembantu Pekerja
                            - Keamanan
b.      Penanganan Bangunan
ü  Pembongkaran
ü  Registrasi
ü  Perawatan Bata
ü  Perkuatan Struktur
ü  Pemulihan Arsitektur
ü  Pengadaan Bata Pengganti
ü  Pemasangan Kembali
c.       Pekerjaan Penyelesaian

  1. Pasca Pemugaran
a.      Penelitian
b.      Pendokumentasian
ü  Perekaman Data Verbal
ü  Perekaman Data Piktorial
c.       Penataan Lahan
ü  Penataan Halaman
ü  Sarana dan Fasilitas
d.      Pertamanan

  1. Pengawasan
Pengawasan pemugaran adalah kegiatan pemantauan dan penilaian seiring dengan tahapan pelaksanaan pemugaran yang terdiri dari prapemugaran, pelaksanaan pemugaran, dan pasca pemugaran.
Pengawasan pada tahap pra pemugaran ditujukan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dan pendokumentasian. Pengawasan pada tahap pelaksanaan pemugaran ditujukan pada kegiatan penanganan bangunan. Pengawasan pada tahap pasca pemugaran ditujukan pada kegiatan penataan lahan yang menjadi bagian integral dari bangunan.
a.      Administrasi
yaitu pelaksanaan pemantauan dan penilaian dengan mengacu kepada target atau sasaran yang direncanakan, terutama dilihat dari jadwal dan pencapaian sasaran fisik pemugaran maupun anggaran yang digunakan.
b.      Teknis
yaitu pelaksanaan pemantauan dan penilaian dengan mengacu pada prinsip pemugaran yang terdiri dari keaslian bentuk, bahan, pengerjaan, dan tata letak.

C.    Dokumentasi dan Publikasi Benda Cagar Budaya
1.      Dokumentasi
a.      Pengertian Dokumentasi
ü  Dokumentasi : himpunan atau kumpulan bahan atau dokumen (yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kajian, penghasilan sesuatu terbitan, dan lain-lain), perbahanan.
ü  Mendokumentasikan : mengusahakan (dengan mengumpulkan, menyusun, merekam, dan sebagainya) sehingga tersedia sebagai dokumentasi.
ü  Pendokumentasian: usaha (kegiatan, proses, dan sebagainya) mendokumentasikan

b.      Kegiatan Dokumentasi
ü  Pencatatan
Pencatatan dalam rangka pendokumentasian cagar budaya meliputi pengisian daftar registrasi, daftar inventarisasi, dan catatan-catatan lain yang berkenaan dengan cagar budaya.
ü  Penggambaran
Meliputi pengambilan foto, pembuatan denah, perekaman data koordinat menggunakan gps, dan pembuatan peta persebaran cagar budaya.
ü  Pengukuran
Pengukuran cagar budaya meliputi diameter, panjang, lebar, dan tinggi cagar budaya serta luas lahan tempat cagar budaya berada.
ü  Penyusunan data base
Hasil dari registrasi dan inventarisasi dimasukkan ke dalam sistem data base cagar budaya. Data base cagar budaya juga dapat digunakan sebagai data masukan dalam penyusunan Sistem Informasi Cagar Budaya.

2.      Publikasi
a.      Pengertian Publikasi
Publikasi dapat dilakukan melalui media elektronik dan media cetak. Contoh melalui media elektronik adalah wawancara tentang kebudayaan.
b.      Bentuk-Bentuk Publikasi
ü  Pameran
ü  Perpustakaan
ü  Penyuluhan pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya
ü  Penerbitan buletin
ü  Pembuatan website Www. Purbakalajambi.budpar.go.id
ü  Pembuatan film
ü  Audiensi
ü  Leaflet
ü  Penerbitan buku
ü  Melalui media televisi dan koran

c.       Tujuan Publikasi
ü  Untuk menambah wawasan/pengetahuan di bidang pendidikan dan kebudayaan
ü  Untuk menyadarkan masyarakat tentang arti penting cagar budaya
ü  Memberikan masukan-masukan untuk kebijakan pemerintah
ü  Membangun kemajuan peradaban



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Pemeliharaan dan Perlindungan (Konservasi) Benda Cagar Budaya
Unsur-unsur dalam upaya pemeliharaan dan perlindungan Benda Cagar Budaya:
a.       Perencanaan (Planning)
b.      Pengorganisasian (Organizing)
c.       Pelaksanaan (Actuating)
d.      Pengawasan (Controlling)
2.      Pemugaran Benda Cagar Budaya
Sesuai dengan kaidah yang berlaku maka setiap pelaksanaan pemugaran harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Pemugaran dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip keaslian yang meliputi  keaslian bentuk, bahan, pengerjaan, dan tata letak.
b.      Pemugaran terdiri dari rangkaian kegiatan yang mencakup penelitian,  pendokumentasian, penanganan bangunan, penataan lahan, dan pengawasan.
c.       Kegiatan pemugaran memerlukan sumber daya manusia dengan kompetensi yang sesuai dengan penanganan pemugaran benda cagar budaya.
d.      Segi manfaat bagi kepentingan akademik, ekonomi, sosial dan budaya.

3.      Dokumentasi dan Publikasi Benda Cagar Budaya
a.       Dokumentasi
Dokumentasi : himpunan atau kumpulan bahan atau dokumen (yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kajian, penghasilan sesuatu terbitan, dan lain-lain), perbahanan.

b.      Publikasi
Publikasi dapat dilakukan melalui media elektronik dan media cetak. Contoh melalui media elektronik adalah wawancara tentang kebudayaan.

B.     Saran
Demikianlah laporan Praktek Pengalaman Lapangan ini dibuat dengan sebaik-baiknya, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari, dalam pembuatan laporan ini banyak mengalami kesulitan, tentulah penulis sangat mengharapakan segala kritik dan saran yang menbangun. Allahua’lam bishowaf, terimakasih.